Dollar Australia mencetak Overvalue
sebesar 2% bulan lalu dan masih dapat dianggap terlalu tinggi utnuk
mencapai "hasil perekonomian domestik yang diinginkan," menurut dokumen Reserve Bank of Australia.
Dalam dokumen yang dirilis hari Jumat di bawah permintaan Freedom of
Information oleh Bloomberg News, bank sentral mengatakan menurut mereka Aussie overvalue sebanyak 5% terhadap sejumlah mata uang pada kuartal keempat. Pada hari Kamis kemarin, Wakil Gubernur RBA
Philip Lowe mengatakan nilai tukar aussie masih terlalu tinggi namun
sudah jauh lebih dekat dari level yang seharusnya. Aussie telah melemah
sekitar 30% terhadap Dollar AS dari level tinggi tahun 2011.
RBA kesulitan menghadapi dampak penguatan mata uang terhadap
perekonomian, mendorong mereka untuk memangkas suku bunga menuju rekor
rendah pada 2.5% untuk membantu meredam dampak penguatan aussie. Meski
demikian, aussie mendapat topangan dari tingginya permintaan oleh
investor asing, termasuk bank sentral, mengingat mata uang tersebut
menawarkan yield paling tinggi diantara obligasi pemerintah global.
Dan Akhirnya Aussie melemah lagi hingga level 0.7705, dan kemungkinan akan mengalami perbaikan atau malah makin turun pada hari senin (10/3) karena data NAB Business Confidence.
0 komentar:
Post a Comment