James Beeland Rogers, Jr., atau lebih populer disapa Jim Rogers,
adalah investor dan trader profesional terkemuka, penulis buku, analis
dan komentator di berbagai media investasi terkenal. Rogers yang juga
penggemar berat sepeda motor ini telah pensiun dini pada usia 37 tahun.
Bersama dengan trader legendaris Geoge Soros, Rogers mendirikan Quantum Fund yang berhasil meraup keuntungan 4200% dalam waktu 10 tahun. Nama Jim Rogers juga tercatat dalam daftar Guinness Book of World Records
sebanyak 2 kali untuk rekor keliling dunia dengan sepeda motor, pertama
antara tahun 1990-1992 dan ke 2 antara tahun 1999 dan 2002.
Petualangannya ia tuliskan dalam buku berjudul ‘Investment Biker’ dan ‘Adventure Capitalist’ yang keduanya jadi best seller.
Dalam trading Rogers lebih mengandalkan faktor-faktor fundamental.
“Saya pernah bekerja sama dengan nama-nama besar dalam dunia trading.
Saya tidak tahu apakah saya telah belajar dari mereka. Cara yang paling
baik untuk dipelajari dalam dunia investasi atau trading adalah tidak
berbuat apa-apa sampai ada sesuatu yang harus dilakukan.” kata Jim
Rogers yang juga chairman dari Rogers Holdings and Beeland Interests, Inc dan pendiri Rogers International Commodities Index (RICI).
Jim Rogers lahir di Baltimore, Maryland, AS pada tahun 1942 dan seperti
penuturannya ia mulai belajar bisnis sejak usia 5 tahun dengan
berjualan kacang. Setelah lulus dibidang sejarah dari Yale University,
Rogers bekerja di Wall Street pada broker Dominick & Dominick.
“Saat itu saya tidak tahu apa bedanya saham dan bond, bahkan saya tidak
tahu benar apa sebenarnya bisnis yang ada di Wall Street” kenangnya.
Karena tertarik dengan pengaruh politik terhadap pasar, Rogers
melanjutkan studi dibidang Philosophy, Politics and Economics di Oxford
University sebelum ia bekerja di perusahaan investasi Arnhold and S. Bleichroder pada tahun 1970 dimana ia bertemu George Soros.
“Hey, Anda baca buku saya ‘Investment Biker’
? Berusaha menemukan ide untuk berinvestasi tidak harus duduk didepan
komputer seharian. Naik sepeda motor dan lihat bagian dunia lain, banyak
peluang investasi, seperti di China… ya, itu saya, tetapi Anda mungkin
saja berbeda. Anda bisa saja masuk di bond atau trading di pasar forex.
Masuk pasar kemudian tinggalkan. Tunggu hingga sesuatu terjadi. Jika
Anda masuk di pasar forex tentu Anda akan sensitif pada berita pasar
keuangan, bukankah begitu?” kata Jim Rogers yang juga penulis tetap di The Wall Street Journal, The Financial Times, Barron’s, Forbes, Fortune, Bloomberg dan CNBC itu.
Setelah pensiun muda dan naik motor keliling dunia, sejak tahun 2007
Jim Rogers dan keluarga bermukim di Singapura dan tetap mengendalikan
semua perusahaan dan portofolio investasi pribadinya. Selain mendapat
gelar profesor dibidang keuangan dari Columbia University School of
Business, AS, berbagai pandangannya tentang teori ekonomi juga
memperoleh penghargaan dari Austrian School of Economics. Tentang
hijrahnya ke Singapura Rogers mengatakan bahwa Asia sangat potensial,
dan sekarang adalah saat yang tepat untuk melakukan investasi di Asia.
“Jika Anda cukup cerdas di tahun 1807 Anda akan hijrah ke London, jika
Anda inginkan bisnis di tahun 1907 Anda akan pindah ke New York, dan
jika Anda hendak berinvestasi di tahun 2007 Anda akan bermukim di Asia”
katanya.
Apa nasehatnya untuk para investor atau trader pemula?
“Oh, kalau saya akan menunggu hingga ada uang di suatu tempat, dan yang
harus saya lakukan hanya menghampiri dan mengambil uang itu. Sementara
menunggu saya tidak melakukan apa-apa. Mereka yang loss berteriak: saya
telah loss, saya harus mendapatkan uang itu kembali…. Salah, itu pikiran
yang keliru. Yang seharusnya mereka lakukan adalah duduk manis hingga
mereka menemukan sesuatu.” kata Jim Rogers.
Sumber : www.4-traders.com
www.stansberryresearch.com
Monday, 23 March 2015
Fundametalis Kaya Raya - James Rogers
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment