UA-59884003-1

Tuesday 24 February 2015

Kesalahan Trader Pemula



Sama seperti aktivitas lainnya, trading membutuhkan proses pembelajaran. Tidak ada salahnya melakukan kesalahan sesekali, asalkan anda bisa belajar dari kesalahan tersebut. Tetapi harus diingat pula bahwa anda berinvestasi untuk meraih keuntungan, bukan hanya belajar dari kerugian.
Banyak trader yang baru merasakan terjun di pasar keuangan melakukan jenis kesalahan yang mendasar. Apabila dipelihara terus menerus, tipikal blunder seperti di bawah ini hanya akan mendatangkan bencana di kemudian hari. Oleh karena itu, anda harus menghindarinya sejak pertama kali masuk ke pasar keuangan.

1. Trading tanpa konsep dan rencana
Ibarat berkendara ke luar kota, trading juga membutuhkan panduan supaya anda tidak tersesat di jalan. Dalam dunia investasi, trader harus memiliki rencana agar bisa selamat sampai tujuan dan tidak ‘melenceng’ dari kehendak awal. Rencana trading atau biasa disebut dengan trading plan adalah panduan yang anda buat sendiri untuk dijalankan secara disiplin. Di awal, anda bisa menentukan tujuan trading anda, apakah untuk jangka panjang atau orientasi jangka pendek semata. Berikutnya anda bisa membuat trading plan yang lebih terperinci mulai dari kriteria pengambilan posisi entry, exit, cut loss hingga take profit. Buatlah trading plan secara sederhana dan jangan pernah menyimpang dari perencanaan tersebut.

2. Tidak menempatkan stop loss
Semua produk investasi mempunyai risiko kerugiannya masing-masing. Kerugian merupakan sesuatu yang wajar di dunia investasi, tetapi bukan berarti pantas dianggap sebagai hal yang biasa. Di pasar keuangan, stop loss adalah sabuk pengaman anda. Trader-trader kelas dunia selalu menyarankan penggunaan stop loss saat bertransaksi karena trading tanpanya ibarat terjun bebas tanpa parasut. Tempatkan stop loss yang menurut anda cukup ideal, misalnya 30 poin di bawah harga aktual untuk indeks saham.

3. Trading karena 'DENDAM'
Revenge trading terjadi ketika seseorang mengalami kerugian dan ingin secepatnya menebus kerugian tersebut. Sikap agresif seperti ini sangat berbahaya karena dilakukan tanpa kepala dingin dan emosi yang stabil. Revenge trading lebih banyak berujung pada kehilangan uang, yang jumlahnya bisa berkali lipat dibandingkan nilai kerugian sebelumnya. Jangan pernah trading untuk balas dendam! Latihlah diri anda untuk menerima kerugian dan tidak membiarkan tindakan anda dipengaruhi oleh ego semata. Ketimbang balas dendam, ada baiknya anda rehat sejenak dan mencurahkan energi untuk hal yang lebih berguna misalnya melakukan evaluasi kesalahan anda dan mencari strategi baru untuk menghindari kerugian serupa.

4. Membiarkan kerugian bertambah
Trader newbie seringkali lalai untuk memangkas jumlah kerugiannya. Alih-alih melakukan cut loss, tidak sedikit orang yang membiarkan posisinya tetap berjalan dengan harapan harga akan berbalik positif. "Saya rasa tidak ada salahnya, karena siapa tahu situasi berbalik positif," mungkin inilah yang tertanam di benak mereka. Faktor mentalitas menentukan hasil tindakan seseorang saat bertransaksi. Trader yang bijak tentu akan memilih cut loss untuk kemudian menata kembali strategi trading-nya daripada membiarkan posisinya diombang-ambing pasar.  

0 komentar:

Post a Comment