Sama seperti aktivitas lainnya, trading membutuhkan proses
pembelajaran. Tidak ada salahnya melakukan kesalahan sesekali, asalkan
anda bisa belajar dari kesalahan tersebut. Tetapi harus diingat pula
bahwa anda berinvestasi untuk meraih keuntungan, bukan hanya belajar
dari kerugian.
Banyak trader yang baru merasakan terjun di pasar keuangan melakukan
jenis kesalahan yang mendasar. Apabila dipelihara terus menerus, tipikal
blunder seperti di bawah ini hanya akan mendatangkan bencana di
kemudian hari. Oleh karena itu, anda harus menghindarinya sejak pertama
kali masuk ke pasar keuangan.
1. Trading tanpa konsep dan rencana
Ibarat berkendara ke luar kota, trading juga membutuhkan panduan
supaya anda tidak tersesat di jalan. Dalam dunia investasi, trader harus
memiliki rencana agar bisa selamat sampai tujuan dan tidak ‘melenceng’
dari kehendak awal. Rencana trading atau biasa disebut dengan trading
plan adalah panduan yang anda buat sendiri untuk dijalankan secara
disiplin. Di awal, anda bisa menentukan tujuan trading anda, apakah
untuk jangka panjang atau orientasi jangka pendek semata. Berikutnya
anda bisa membuat trading plan yang lebih terperinci mulai dari kriteria
pengambilan posisi entry, exit, cut loss hingga take profit. Buatlah
trading plan secara sederhana dan jangan pernah menyimpang dari
perencanaan tersebut.
2. Tidak menempatkan stop loss
Semua produk investasi mempunyai risiko kerugiannya masing-masing.
Kerugian merupakan sesuatu yang wajar di dunia investasi, tetapi bukan
berarti pantas dianggap sebagai hal yang biasa. Di pasar keuangan, stop
loss adalah sabuk pengaman anda. Trader-trader kelas dunia selalu
menyarankan penggunaan stop loss saat bertransaksi karena trading
tanpanya ibarat terjun bebas tanpa parasut. Tempatkan stop loss yang
menurut anda cukup ideal, misalnya 30 poin di bawah harga aktual untuk
indeks saham.
3. Trading karena 'DENDAM'
Revenge trading terjadi ketika seseorang mengalami kerugian dan ingin
secepatnya menebus kerugian tersebut. Sikap agresif seperti ini sangat
berbahaya karena dilakukan tanpa kepala dingin dan emosi yang stabil.
Revenge trading lebih banyak berujung pada kehilangan uang, yang
jumlahnya bisa berkali lipat dibandingkan nilai kerugian sebelumnya.
Jangan pernah trading untuk balas dendam! Latihlah diri anda untuk
menerima kerugian dan tidak membiarkan tindakan anda dipengaruhi oleh
ego semata. Ketimbang balas dendam, ada baiknya anda rehat sejenak dan
mencurahkan energi untuk hal yang lebih berguna misalnya melakukan
evaluasi kesalahan anda dan mencari strategi baru untuk menghindari
kerugian serupa.
4. Membiarkan kerugian bertambah
Trader newbie seringkali lalai untuk memangkas jumlah kerugiannya.
Alih-alih melakukan cut loss, tidak sedikit orang yang membiarkan
posisinya tetap berjalan dengan harapan harga akan berbalik positif.
"Saya rasa tidak ada salahnya, karena siapa tahu situasi berbalik
positif," mungkin inilah yang tertanam di benak mereka. Faktor
mentalitas menentukan hasil tindakan seseorang saat bertransaksi. Trader
yang bijak tentu akan memilih cut loss untuk kemudian menata kembali
strategi trading-nya daripada membiarkan posisinya diombang-ambing
pasar.
0 komentar:
Post a Comment